08.00

Tiroid-Hormon T3-T4

SINTESIS, SEKRESI, DAN TRANSPORT HORMON YANG DIHASILKAN TIROID

UPTAKE DAN SEKRESI IODIUM
Kebutuhan iodium untuk pembentukan tiroksin
 Untuk membentuk jumlah normal tiroksin, setiap tahunnya dibutuhkan kira-kira50 mg iodium yang ditelan dalam bentuk iodide, atau kira-kira 1mg perminggu.
Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna kedalam darah denga pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya, sebagian besar dari iodide tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sintesis hormone tiroid.
Kemudian, agar dapat digunakan untuk pembentukan hormone tiroksin maka pertama-tama harus terjadi pengangkutan iodide dari darah kedalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal tiroid mempunyai kemampuan yang spesifik untuk memompakan iodide secara aktif ke bagian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodide (iodide trapping). 

I. Sintesis tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
terdiri dari:
1, Thyroglobulin (Tg) and protein synthesis in the rough endoplasmic reticulum.
2, Coupling of the Tg carbohydrate units in the smooth endoplasmic reticulum and Golgi apparatus.
3, Formation of exocytotic vesicles.
4, Transport of exocytotic vesicles with noniodinated Tg to the apical surface of the follicle cell and into the follicular lumen.
5, Iodide transport at the basal cell membrane.
6, Iodide oxidation, Tg iodination, and coupling of iodotyrosyl to iodothyronyl residues.
7, Storage of iodinated Tg in the follicular lumen.
8, Endocytosis by micropinocytosis.
9, Endocytosis by macropinocytosis (pseudopods).
10, Colloid droplets.
11, Lysosome migrating to the apical pole.
12, Fusion of lysosomes with colloid droplets.
13, Phagolysosomes with Tg hydrolysis.
14, Triiodothyronine (T3) and thyroxine (T4) secretion. 15, Monoidotyrosine (MIT) and diiodotyrosine (DIT) deiodination.

A. Pembentukan dan sekresi non-iodinated Tiroglobulin (non-iodinated Tg)
1) Proses di Retikulum endoplasma kasar
Tiroglobulin merupakan suatu glikoprotein dimer. Sebagaimana protein lain, sintesis tiroglobulin diawali dengan protein sintesis yang terjadi pada reticulum endoplasma kasar untuk menghasilkan unit karbohidrat Tg.
2) Coupling unit karbohidrat Tg di RE halus dan apparatus golgi dan menghasilkan Tg yang belum teriodinasi (non-iodinated Tg)
3) Pembentukan vesikula yang berisi non-iodinated Tg.
4) Transport vesikel dan eksositosis non-iodinated Tg ke dalam lumen folikel tiroid melalui membran apical sel.
 
B. Uptake dan pengangkutan iodida oleh tiroid
5) Iodida dari darah dijerat dan diangkut ke dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Penjeratan iodida dari darah ke sel terjadi pada membran basal sel tiroid melalui NIS (Natrium-Iodide Symport). 
 

C. Pembentukan T3 dan T4 dari Iodida dan Tg
6) Oksidasi iodide, Iodinasi Tg, dan coupling iodotyrosyl menjadi residu iodothyronyl

i. Oksidasi iodida
Proses oksidasi iodide melibatkan peran enzim peroksidase. Reaksi tersebut dirangsang oleh TSH, dan dihambat oleh tiourea, amino benzen dan imidazol. Enzim peroksidase ini terletak di bagian apical membrane sel atau bahkan melekat pada membrane apical sel, tempat dimana vesikula berisi non-iodinated Tg dieksositosis ke dalam folikel.

ii. Iodinasi gugus tirosil  “Proses Organifikasi” Tiroglobulin
Yang dimaksud proses organisasi Tg adalah pengikatan iodium dengan molekul non-iodinated Tg. Iodium yang teroksidasi akan berikatan langsung dengan gugus tirosil yang ada di dalam Tg dengan dipercepat oleh enzim iodinase. mula-mula terbentuk monoiodotirosin (MIT), kemudian diiodotirosin (DIT).

iii. Coupling (penggandengan) MIT dan DIT
Baik MIT maupun DIT sama-sama bergandengan satu sama lainnya dan membentuk Tiroksin (T4) dan triiodo tironin (T3)
D. Penyimpanan T3 dan T4 di dalam folikel
7) Hormon tiroid disimpan dalam folikel dalam bentuk molekul tiroglobulin yang mengandung 1-3 molekul tiroksin dan 1 molekul triiodotironin untuk tiap 14 molekul tiroksin.
 

II. Sekresi tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
1) Pembentukan vesikula pinositik
     Mula-mula bagian apical sel membentuk pseudopodia yang menjulur ke dalam folikel dan mengitari koloid di dalam folikel.
2) Pinositosis 
    Vesikula pinositik yang berisi koloid terbentuk dan ‘menelan’ cairan koloid ke dalam sel
3) Pembentukan droplet koloid
4) Migrasi lisosom ke bagian apical sel
     Lisosom berisi enzim-enzim digestif, yang terpenting  protease
5) Fusi lisosom dengan koloid droplet
     Lisosom bergabung dengan droplet koloid membentuk suatu vesikula digestif. Enzim-enzim digestif yang ada di dalam lisosom memncerna koloid untuk melepaskan T3 dan T4 dari Tg
6) Hidrolisis tiroglobulin
     Di dalam vesikula digestif, terjadi proses digestif oleh protease yang melepaskan molekul molekul T3 dan T4 dari Tg. 
7) Sekresi T3 dan T4 ke dalam darah
8) Deiodinasi MIT dan DIT 
     Pelepasan iodium dari gugus tirosin untuk bahan pembentukan hormone tiroid tambahan
 

III. Transport tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
• Pengangkutan T3 dan T4 ke jaringan
   Baik tiroksin dan triiodo tironin, hampir seluruhnya segera berikatan dengan protein plasma, yakni:
   o Tiroksin –banding globulin (TBG)
   o Prealbumin –banding globulin (pABG)
   o Albumin 

• Pelepasan Lambat Tiroksin ke jaringan
   Pelepasan hormone dari protein plasma membutuhkan waktu yang lama, mengingat besarnya afinitas protein pengikat terhadap hormone.

0 komentar: